Jumat, 04 Juli 2008

BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH

Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan.

Yang dimaksud dengan berserah diri ialah menyerahkan diri seutuhnya untuk diatur oleh Allah. Menyerahkan diri kepada Allah bukanlah berarti mengabaikan usaha. Namun kita harus berusaha dahulu sekuat kemampuan yang ada. Adapun hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah, apakah Dia akan memberikan hasil yang sesuai dengan keinginan kita? Kita ikhlas menerima semua ketentuan yang ditetapkan-Nya.

Untuk dapat berserah diri kepada Allah ini, diperlukan sikap mental yang positif. Dasarnya yaitu, Kita harus selalu berprasangka baik kepada-Nya. Kita harus yakin bahwa keadaan yang diterima adalah jalan terbaik, yaitu sesuai dengan permintaan kita pada setiap shalat (…Ihdinashshiroothol mustaqiim..). Yakinlah bahwa pada hakekatnya, Allah Maha Pengasih dan Penyayang tidak akan menganiaya hamba-Nya.

Demikian itu disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya sekali-kali Allah tidak menganiaya hamba-Nya.

Yakinilah bahwa kejadian yang baik menurut perasaan atau pikiran kita, sesungguhnya belum tentu baik menurut kaca mata Allah. Demikan juga pengalaman telah membuktikan, bahwa dibalik kejadian buruk yang menimpa, seringkali terdapat hikmah berharga. Bukankah jika kita memusatkan pandangan hanya pada tahi lalat saja akan terlihat buruk? Tetapi cobalah pandang wajah secara keseluruhan, kita akan melihat justru tahi lalat itulah yang menjadi unsur utama kecantikan atau ketampanannya.

Orang akan mudah berserah diri kepada Allah bila haqqul yaqin bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan awal. Kehidupan yang amat singkat. Kehidupan yang penuh dengan kesenangan yang menipu.
Adapun indikator keberhasilan dari berserah diri ialah tidak adanya rasa was-was, khawatir atau kecewa. Yang ada adalah ucapan dengan penuh rasa syukur ‘alhamdulillaah’ atau dengan penuh rasa ikhlas ‘Innaa lillaahi wainna ilaihi rooji’uun’.
….Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.
Orang yang berserah diri, tidak akan mengeluh atau protes kepada Allah, Tetapi dia menjadi hamba yang penurut. Tindakannya hanya semata-mata dilakukan karena taat mematuhi perintah Allah. Dia berlaku baik kepada seseorang bukan sebagai balasan karena orang tersebut telah berlaku baik terhadapnya, tetapi hal ini dilakukannya semata-mata karena Allah memerintahkan manusia untuk berbuat kebajikan. Pandangan batinnya telanjang sebagaimana adanya (tidak berburuk sangka). Lirikannya tanpa disertai emosi. Jiwanya tidak terguncangkan oleh adanya stimulan baik yang berasal dari dalam jiwanya sendiri, maupun yang berasal dari lingkungannya. Dia dapat merasakan kaya tanpa harta, sakti tanpa ilmu. Hal ini hanya dapat terjadi jika kita sudah mampu menjadikan taat sebagai senjata untuk melawan setan dan nafsu.


Kesimpulan

  1. Kunci agar dapat berserah diri kepada Allah adalah, harus selalu berprasangka baik kepada-Nya. Berusahalah dahulu dengan segenap kemampuan yang ada, dan kemudian serahkan ketentuan hasilnya kepada Allah. Apapun hasil yang diperoleh dari usaha itu, yakinlah bahwa itu yang terbaik untuk kita, yaitu sejalan dengan permintaan kita pada setiap shalat (…ihdinashshirotol mustaqiim). Musibah yang menimpa bukan untuk ditangisi, tapi merupakan indikator agar kita segera melakukan introspeksi diri.
    Bahwa sesunguhnya Allah menghendaki akan menimpa musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka

    Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri..

    …dan sekali-kali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba-Nya
  2. Dengan berserah diri kepada Allah, Insya Allah kita akan terhindar dari stress. Segala urusanpun akan dimudahkan-Nya. kita jangan memaksa atau mendikte Allah agar mengabulkan keingin, tetapi berdo’alah dengan lemah lembut dan penuh harapan: “Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sekiranya hal ini memang bermanfaat bagiku, kabulkanlah permintaanku. Tetapi sekiranya hal ini tidak akan mendatangkan menfaat bagiku, jauhkanlah ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui.”

7 komentar:

Syakirah_Direct your life mengatakan...

Terima kasih, isi blok anda sangat membantu saya. Saya sedang mengalami kekecewaan yang mendalam, namun saya ingin menyerahkan diri kepada Allah. sehingga saya mampir pada Blok bapak. terima kasih. informasi Bapak berguna bagi orang lain

Fey mengatakan...

Terimka kasih untuk Allah swt & buat penulis yang memberi pencerahan hidup...

Wassalam.

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah. Terima kasih tulisan anda memberi pencerahan kepada saya.

Andri Faisal mengatakan...

yah kadang manuysia itu mendiktekan keinginannya kepada Allah, padahal mereka dalah ciptaanya yang hina

Unknown mengatakan...

bagaimana cara batal kan nya,, apa yang sudah serahkan padanya ,,salah niat(karena selama ini selalu jadi)

Abha Papua mengatakan...

Terima kasih pak pencerahannya.

Unknown mengatakan...

Semoga menjadi ladang amal saudara..